Newsletter

Bukit Jalin, Pesona Alam Dari Bekas Camp Latihan Teroris


Jalin adalah nama sebuah desa. Kawasan Jalin Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Besar letaknya di ujung jalan beraspal. Jaraknya sekitar 15 kilometer arah timur Kota Jantho, ibu kota Kabupaten Aceh Besar, atau sekitar 90 menit timur Kota Banda Aceh.

Pada tahun 2010, bukit jalin ini pernah mendadak terkenal. Hal tersebut dikarenakan tim gabungan Brigade Mobil Polda Aceh dan Polres Aceh Besar menangkap empat orang teroris yang diduga terkait dengan kelompok Jemaah Islamiah.

Kawasan Jalin sendiri adalah kawasan perbukitan. Sebagian wilayah hutannya masuk ke dalam kawasan lindung Jantho. Setidaknya, tiga kabupaten berbatasan langsung dengan kawasan yang termasuk ke dalam Kawasan Ulu Masen, yaitu Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Pidie. Kawasan ini merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan.

Pada tahun 2014, bukit jalin pun kembali mendadak terkenal dikalangan remaja dan anak muda Banda Aceh yang hobi ber adventure atau berjelajah. Bukit jalin sepertinya menjadi primadona tersendiri bagi setiap komunitas maupun para pencinta panorama alam, hal tersebut terbukti dengan banyaknya postingan-postingan dari bukit jalin di Instagram, twitter, dan media sosial lainnya. Saya dan teman-teman dari komunitas Persatuan Pemuda Peduli Lingkungan atau yang biasa disingkat menjadi P3L tanpa sengaja mengetahui lokasi bukit jalin ini dari akun instagram milik IloveAceh dan beberapa akun twitter yang di reetweet oleh akun komunitas @iloveaceh.

Dengan jiwa penasaran yang begitu besar, akhirnya kami berkeinginan untuk mejelajahi perbukitan yang ada di kota Jantho tersebut.

***

Pagi itu kamis 5 Februari 2015 selepas shalat subuh, saya dan teman saya Khaira Riezqa atau yang lebih populer dikenal dengan nama Ika bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke bukit jalin. Sekitar jam 07.00 kami berangkat dari rumah dengan mengendarai sepeda motor milik ika ke Jantho. Di samahani beberapa teman-teman sudah menunggu.

Pagi itu saya dan ika sedikit terlambat pergi, hal ini dikarenakan telat bangun pagi dan ada sedikit insiden kecil dijalanan, saat itu ban sepeda motor kami bocor dan harus mencari tempat penambal ban sekitar 2 km.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu dan telah berkumpul disatu titik yaitu di SPBU Jantho, tepat jam 09.00 kami semua berangkat. Kami beranggotakan 13 orang yang terdiri dari saya sendiri Zikir, Ika, Nanda, Rambo, Ryan Tamara, Mus, Thara, Oja, Dita, Nova, Winda, Menal, dan pacarnya menal (maaf namanya lupa). Setelah melakukan perjalanan lebih kurang selama sejam dari titik awal ngumpul.

Perjalanan dari jantho ke kawasan jalin memang sedikit susah, hal tersebut dikarenakan kurang tau nya kami akan kawasan tersebut dan ditambah lagi dengan jalanan yang sudah rusak dan banyak bebatuan. Rasa bosan mulai muncul ketika dalam perjalanan, namun setelah sampai ke titik lokasi rasa bosan tersebut seketika hilang.

Saat itu jam menunjukkan pukul 10.00 dibawah kaki bukit jalin ini kami semua terpana akan keindahan alam dikawasan ini. Betapa tidak panorama alam yang begitu indah terpampang tepat dihadapan kami, barisan bukit yang sangat indah ditambah lagi dengan aliran air sungai yang dingin dan jernih.

Setelah beristirahat sejenak kami akhirnya mendaki perbukitan bukit jalin dengan penuh semangat. Tujuan kami cuma satu tak lain adalah ingin melihat keindahan kawasan bukit jalin dari puncak bukit. Perjalanan yang sangat melelahkan memang, dengan terik matahari dan kurangnya persedian air yang menjadi penghambat perjalanan kami terpaksa banyak singgah untuk beristirahat.

Setiap istirahat tersebut, tak lupa kami abadikan setiap momen yang ada. Seperti yang saya katakan tadi, bukit ini memang sangat indah, ini terbukti dari setiap sudut bukit jalin ini memiliki view yang sangat indah untuk diabadikan dalam sebuah foto maupun video. Rasa lelah pun hilang, perjalanan ke puncak kami lanjutkan dengan melewati padang ilalang dan bukit yang terjal.

Dalam pendakian dibukit yang terjal ini memang membutuhkan kesabaran dan nyali yang kuat, sedikit lengah bisa-bisa terseluncur kembali kebawah. Setelah melewati ujian yang sangat berat ini selama 1 jam lamanya akhirnya kami semua sampai ke puncak. Benar memang, panorama alam dari puncak jalin tak bisa dibayangkan, sungguh luar biasa. Dari bukit ini kami semua bisa melihat setiap sisi panorama alam yang begitu luar biasa, lintasan sungai jalin yang berbelok-belok dan dataran sawah yang begitu hijau nan indah.

Setelah puas mengambil foto dan video perjalanan dari atas puncak, akhirnya tepat pukul 12.15 kami kembali turun untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Banda Aceh. Jalan untuk turun dari puncak ini pun tak kalah menantang kami, bukit terjal dan cuaca panas adalah kendala kami, dari bukit jalin kita semua sambil berhati-hati turun kebawah. Saya yang terlalu hati-hatipun akhirnya jatuh akibat terpeleset dari dari jalanan yang terjal namun tidak menimbulkan cidera yang parah, tidak bisa dibayangkan kalau cuaca saat itu hujan. Mungkin buka saya saja yang jatuh tapi bisa semua peserta juga akan ikut terpeleset dan jatuh seperti saya.

Sesampainya di kaki bukit jalin, kami pergi kesungai jalin untuk meneduhkan badan sambil meminum air dari sungai dan membasuh muka dan kepala disungai tersebut. Tidak adanya persediaan air minum yang membuat kami mengambil kesimpulan untuk meminum sedikit air sungai yang dingin dan jernih itu. Bahkan, diantara kami ada yang mandi disungai tersebut, entah untuk mengademkan badan dari cuaca yang terik atau hanya numpang pipis disungai tersebut, hanya mereka yang tau.

Itulah singkat cerita perjalanan kami ke bukit jalin, perjalanan ini merupakan perjalanan ekspedisi komunitas P3L yang kedua, sebelumnya komunitas ini sudah melakukan perjalanan ekspedisi explore aceh yang pertama di air terjun kuta malaka.

Ekspedisi yang dilakukan oleh komunitas P3L adalah satu perjalanan alam yang bertujuan untuk mengenalkan objek-objek wisata alam yang ada di Aceh ke dunia luar.

***

Jika ingin melihat tempat yang indah dan luar biasa, kita butuh perjuangan yang keras untuk mencapainya.

Kota jantho merupakan ibukota dari Kabupaten Aceh Besar, daerah ini bisa dikatakan seperti kota mati disaat tidak ada aktivitas dinas. Namun sebaliknya dibalik matinya kota Jantho ada sesuatu yang sangat indah, apalagi kalau bukan pemandangan alamnya, pandangan dari jantho adalah barisan perbukitan yang sekilas tampak gersang namun berwarna hijau kekuningan dan tidak tandus. Hal ini dibuktikan dikaki perbukitan itu masyarakat berprofesi sebagai petani padi.

Satu pesan saya untuk indonesia, lihatlah Aceh dari mata anda, maka anda akan disambut dengan panorama alam yang sungguh luar biasa indah.
Bukit Jalin, Pesona Alam Dari Bekas Camp Latihan Teroris Bukit Jalin, Pesona Alam Dari Bekas Camp Latihan Teroris Reviewed by Unknown on 10.23 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Slider