BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aceh terkenal kaya dengan kuliner khas dan bercita rasa tinggi. Sebut saja misalnya mie, kopi, ayam tangkap, dan kuah pliek. Sayangnya, sejumlah kuliner tradisional sudah mulai tak diminati generasi muda.
Di Aceh terdapat lebih 154 jenis makanan tradisional, seperti meuseukat, lughok, timphan, apam. Namun, keberadaan makanan khas semakian tergerus oleh gempuran kuliner dari daerah atau negara lain.
Untuk melestarikan dan memperkenalkan kuliner tradisional Aceh, Dinas Pariwisata Banda Aceh menggelar kenduri apam di Museum Aceh, Sabtu (24/5/2014). Apam merupakan makanan yang dibuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, dan garam serta gula pasir. Apam dimasak di sebuah pinggan tanah (cuprok tanoh). Ia mirip seperti serabi, namun ukurannya sedikit lebih besar.
Cuprok Tanoh, tempat memasak apam. | Radzie/ACEHKITA.COM
Cut Yusnidar (kanan) menuangkan adonan apam ke dalam cuprok tanoh. | Radzie/ACEHKITA.COM
Adonan apam dimasukkan ke dalam cetakan (cuprok tanoh). | Radzie/ACEHKITA.COM
Apam. | Radzie/ACEHKITA.COM
Cut Yusnidar, seorang pembuat kue apam, menyebutkan, untuk memasak apam terlebih dahulu tepung beras dicampur dengan santan, air kelapa, dan air putih. Lalu diberikan garam dan gula secukupnya.
Adonan cair yang telah diolah tersebut, kata Yusnidar, dimasukkan ke dalam cetakan (cuprok tanoh).
“Tapi yang kita masak hari ini, bahannya sudah dimodifikasi. Kita berikan beberapa cita rasa, misalnya ada telur ayam dan sari daun pandan,” kata Cut Yusnidar.
Apam bisa dikonsumsi dengan kuah tuhe atau baluran parutan kelapa dan gula. Kuah tuhe dibuat dengan santan kental, pisang, nangka, dan gula.
Di Aceh, apam biasanya dimasak pada bulan Rajab atau menjelang peringatan Isra Miraj pada 27 Rajab saban tahun Hijriyah. Bulan Rajab juga dikenal sebagai bueleun apam dalam almanak Aceh.
“Pada malam memperingati Isra Miraj, masyarakat berkumpul di meunasah, masjid, atau di rumah-rumah untuk mendengarkan riwayat Isra Miraj,” kata Kepala Bidang Pengembangan Pemesiuman dan Sejarah Keperbukalaan, Disbudpar Aceh, Teuku Raja Zulkarnaini.
Teuku Zulkarnaini menyebutkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berupaya agar makanan khas Aceh tak hilang tergerus zaman. [] Sumber : acehkita.com
Kenduri Apam, Melestarikan Kuliner Khas Aceh
Reviewed by Unknown
on
06.27
Rating:
Tidak ada komentar: